KEUTAMAAN IBADAH HAJI & UMROH

Diantara amalan yg disyari’atkan dalam agama kita ini yaitu Ibadah Haji & Umroh. Disyari’atkannya amalan tersebut, pasti mengandung fadhilah (keutamaan) yg amat sangat agung, & pun balasan yg mulia bagi yg mengamalkannya. paket umroh

KEUTAMAAN IBADAH HAJI & UMROH

Artikel Lain: Paket Umroh 1 | Paket Umroh 2 | Paket Umroh 3 | Paket Umroh 4
                                Harga Umroh
              Paket Umroh 5

Berikut ini, dapat kami paparkan sekian banyak dalil yg memaparkan berkaitan keutamaan haji dan umroh tersebut. Diantaranya ialah yang merupakan berikut :

Mula-mula : Bahwa Haji & Ibadah Umroh itu termasuk juga sebagus-bagusnya amalan. Dalam hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, beliau berbicara :

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم سئل : أي العمل أ فضل ؟ قال : إيمان بالله ورسول. قيل : ثم ماذا ؟ قال : الجهاد في سبيل الله. قيل : ثم ماذا ؟ قال : حج مبرور 

Bahwasannya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ditanya : “Amal apakah yg paling penting itu ?” Dirinya menjawab : “Beriman terhadap Alloh & Rosul-Nya.” Ia ditanya lagi : “Kemudian apa lagi ?” Ia menjawab : “Berjihad di jalan Alloh.” Dirinya ditanya lagi : “Kemudian apa lagi ?” Dia menjawab : Haji yg mabrur.” (HR Imam Al-Bukhori no. 26 & Imam Muslim no. 248)

Ke-2 : Orang yg menunaikan ibadah haji & umroh itu dapat dikasih pahala/balasan berupa surga. Disebutkan juga dalam hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما, والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة 

(Dari) umroh yg satu pada umroh yg berikutnya,(ialah) sbg penghapus (seluruhnya dosa) yg berlangsung diantara keduanya. & haji mabrur, tak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR Imam Al-Bukhori no. 1773 & Imam Muslim no. 3289)

ke-3 : Orang yg Ber-Haji Umroh, dapat kembali pulang ke rumahnya dalam kondisi dosa-dosanya dibersihkan, seperti bayi yg baru dilahirkan oleh ibunya. Dalam hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu serta disebutkan, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda bersabda :

من حج لله فلم يرفث ولم يفسق رجع كيوم ولدته أمه 

“Barangsiapa berhaji sebab Alloh (yaitu ikhlas Karena-Nya), setelah itu tak laksanakan rofats & tak juga berbuat kefasikan, beliau bakal kembali (pulang) seperti hri dirinya baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR Imam Al-Bukhori no. 1521 & Imam Muslim no. 3291)

Keempat : Amalan ibadah Haji itu bakal dapat menghapus dosa-dosa di periode dulu. Dalam hadits Amru BIN Al-‘Ash rodhiyallohu ‘anhu, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda kepadanya :

أما علمت – يا عمرو – أن الإسلام يهدم ما كان قبله ؟ وأن الهجرة يهدم ما كان قبله ؟ وأن الحج يهدم ما كان قبله ؟ 

“Bukankah anda mengetahui – wahai ‘Amru – bahwa (agama) Islam itu menghapus (dosa-dosa) di musim dulu? & bukankah hijrah itu (pun) menghapuskan (dosa-dosa) di periode dulu ? & bukankah haji itu (serta) menghapuskan (dosa-dosa) di periode dulu?” (HR Imam Muslim no. 321)

Kelima : Bahwa amalan Haji & Umroh itu bakal sanggup menghilangkan kefakiran/kemiskinan, pun menghapus dosa-dosa. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda sempat bersabda :

تابعوا بين الحج والعمرة, فإنهما ينفيان الفقر والذنوب, كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة, وليس للحجة المبرورة ثواب إلا الجنة 

“Ikutilah antara haji dan umroh (yaitu lakukanlah amalan haji, seterusnya dilanjutkan dgn menunaikan umroh), lantaran keduanya itu dapat menghilangkan kefakiran/kemiskinan & (menghapus) dosa-dosa, sama seperti bara api (menghilangkan) kotoran besi, emas & perak. & tak ada balasan/pahala bagi haji yg mabrur kecuali jannah (surga).” (HR Imam At-Tirmidzi no. 810, Ibnu Khuzaimah dalam As-Shohih no. 2512, & An-Nasa’i no. 2631, dari hadits Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu, sanadnya Hasan. Serta diriwayatkan oleh An-Nasa’i no. 2630, dari hadits Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu bersama sanad yg Shohih, namun tidak dengan penambahan lafadz : “Emas & Perak.” Ke-2 riwayat tersebut, dihasankan pula oleh As-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rohimahulloh dalam kitab ia As-Shohihul Musnad, hadits no. 691 & 875, & serta guru kami, As-Syaikh Muhammad bin Ali bin Hizam hafidzhohulloh dalam kitab dia, Fathul ‘Allam, 2/758-759)

Keenam : Bahwa amalan Haji dan Umroh itu ialah seutama-utama jihadnya kaum perempuan, lantaran bagi perempuan tak ada jihad dalam wujud peperangan dengan cara fisik. Dalam hadits ‘Aisyah Ummul Mukminin rodhiyallohu ‘anha, beliau berbicara :

يا رسول الله, نرى الجهاد أفضل العمل, أفلا نجاهد ؟ قال : لا, لكن أفضل الجهاد : حج مبرور 

“Wahai Rosululloh, kami memandang bahwa jihad itu merupakan seutama-utama amalan, tak bolehkah kami berjihad ?” Dia berbicara : “Tidak, kalian memiliki amalan yg paling penting,(merupakan) haji mabrur.” (HR Imam Al-Bukhori no. 1520)

Dalam lafadz yang lain, pula dari hadits ‘Aisyah Ummul Mukminin rodhiyallohu ‘anha, dirinya berkata :

قلت : يا رسول الله, هل على النساء من جهاد ؟ قال : عليهن جهاد لا قتال فيه : الحج والعمرة 

“Aku berbicara : “Wahai Rosululloh, apakah bagi perempuan ada kewajiban buat berjihad ?” Ia menjawab : “Kewajiban atas mereka merupakan berjihad (namun) yg tak ada peperangan di dalamnya,(adalah) haji & umroh.” (HR Imam Ibnu Majah no. 3901 & Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya no. 3074)

Demikianlah sekian banyak dalil yg menuturkan menyangkut keutamaan ibadah Haji & serta Umroh.

Seperti apakah haji yg mabrur itu ?

Haji yg mabrur yakni haji yg pelaksanaannya serasi tuntunan syar’i, menyempurnakan hukum-hukumnya, mengerjakan bersama penuh kesempurnaan & menjauhi dosa-dosa, juga yg dihiasi bersama amal sholih & kebaikan. (saksikan Fathul Bari (3/382) & Syarhus Sunnah, 7/6)

Al-Imam Ibnu Abdil Barr rohimahulloh pun menuturkan kriteria haji yg mabrur, yaitu : “(Haji yg dilakukan) bukan lantaran riya’ & sum’ah, tak jalankan rofats (aksi keji, termasuk juga jalinan suami istri sewaktu berhaji, atau berzina – na’udzu billah min dzalik) & kefasikan, pula diambil (harta utk berhaji itu) dari harta yg halal.” (At-Tamhid (22/39), tonton pun Latho’iful Ma’arif (factor. 410-419) karya Al-Imam Ibnu Rojab Al-Hambali rohimahulloh)

As-Syaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafidzhohulloh pula memaparkan : “Haji yg mabrur itu yaitu haji yg dilakukan oleh seseorang muslim yg(kiat pelaksanaannya) cocok bersama sunnah (tuntunan) Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, berdasarkan hadits Jabir rodhiyallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لتأخذوا مناسككم, فإني لا أدري لعلي لا أحج بعد حجتي هذا 

“Hendaknya kalian membawa (dariku) manasik haji kalian (adalah tata trick haji kalian), dikarenakan sesungguhnya saya tak mengetahui bisa saja saya tak dapat lagi berhaji sesudah hajiku ini.” (HR Imam Muslim no. 3137)

Di Samping itu,(hendaknya serta) menjauhkan diri dari berbuat rofats & kefasikan, dan(pun menjauhi) dari bersenang-senang utk jalankan aksi yg dilarang dari perkara-perkara yg diharamkan buat melakukannya.

Tanda-tanda bahwa haji satu orang itu mabrur yaitu adanya perubahan (terhadap diri orang yg sudah berhaji tersebut) sesudah ia selesai (pulang) dari menunaikan ibadah haji. Merupakan dari yg asalnya telah baik, jadi makin lebih baik lagi. Atau kondisi yg asalnya buruk, jadi tambah baik. Atau kalau satu orang sebelum berhaji, dirinya terjatuh kepada aksi maksiat, sehingga dgn hajinya tersebut wajib baginya buat serentak bertobat dgn tobat nasuha (tobat yg sebenar-benarnya). Merupakan (secara) : ia mogok dari tindakan maksiatnya tersebut, seterusnya beliau menyesal bersama apa yg sudah dirinya melaksanakan di periode lalunya, dulu ber-‘azam (bertekad bulat) buat tak mengulang kembali (tindakan maksiatnya itu) di masa-masa yg dapat datang…..” (Tabshiirun Naasik bi Ahkaamil Manaasik, ‘Ala Dhouil Kitab was Sunnah wal Ma’tsuuri ‘Anis Shohaabah (elemen. 13-16), karya As-Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-‘Abbaad Al-Badr hafidzhohulloh)

Demikianlah penjelasan ringkas berkaitan keutamaan ibadah Haji & Umroh. Kalau Alloh Ta’ala sudah memudahkan kita buat mengamalkan ke-2 macam ibadah tersebut, mudah-mudahan ibadah kita tersebut memang dinilai yang merupakan ibadah haji yg mabrur, & umroh yg di terima & dapat mendapat balasan Dari-Nya cocok yg Dijanjikan-Nya. Jika kita akan/sedang melakukannya, mudah-mudahan ini pula dapat jadi ibadah haji yg mabrur. Adapun bagi kamu yg belum dikasih kekuatan utk menunaikan ibadah tersebut, mudah-mudahan satu buah diwaktu kelak kitapun dikasih peluang Oleh-Nya buat dapat menunaikan ibadah haji & umroh tersebut. Mudah-mudahan perincian ringkas ini berguna bagi kita seluruh. Wallohu a’lamu bis showab.
(darul-ilmi.com)

Share this

Related Posts

First